Menjadi seorang enterpreneur memang mengasyikan. Memiliki fleksibilitas waktu dan kesempatan berkembang yang lebih luas membuatnya bisa mencurahkan segenap daya dan potensi kreatifitas yang ia miliki.
ITULAH mungkin yang juga dirasakan oleh Widodo (54 tahun), warga Desa Gintangan Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi. Ia awalnya meniti karir sebagai seorang guru PNS. Di sela-sela kegiatannya mengajar, Widodo tertarik untuk berwirausaha.
Ia melihat besarnya potensi kerajinan anyaman bambu di desanya yang memiliki ciri khas dan tidak dimiliki daerah lain. Ia pun kemudian merintis usaha anyaman bambu pada tahun 1991 dengan mendirikan UD Widya Karya.
“Pada saat itu, saya dibantu oleh 5 orang tenaga kerja tetap dan 10 orang tenaga tidak tetap,” kisahnya.
Usahanya tak berjalan mulus. Sebagai pemain baru, berbagai kesulitan Widodo hadapi, terutama pemodalan dan pasar. Ia pun kemudian mencoba mengakses permodalan melalui program PKBL (dulu namanya masih PUKK) Perum Perhutani. Pada tahun 1993, ia resmi menjadi mitra binaan Perhutani KPH Banyuwangi Selatan.
Sebagai mitra binaan, Widodo berhak mendapatkan modal pinjaman dengan bunga yang sangat ringan. Selain itu, ia kerap diajak untuk melakukan pameran di berbagai kota, baik tingkat kabupaten, propinsi bahkan nasional, sehingga berkesempatan untuk memperkenalkan produk-produknya ke pasar. Dua hal yang sangat ia butuhkan. Usahanya pun berkembang.
Dari berbagai pameran yang diikuti, Widodo mendapat banyak pelanggan. Tidak hanya dari lokal Banyuwangi, tetapi juga dari kota-kota lain Jember, Surabaya, Malang, Jogja dan Bali. Produk-produk buatannya bahkan sudah diekspor ke Malaysia, Eropa dan Amerika.
“Dulu omset usaha anyaman bambu saya hanya 10 juta per bulan, kini sudah mencapai 60 juta,” katanya. Saat ini Widodo mempekerjakan 12 orang karyawan tetap dan lebih 50 orang yang tidak tetap.
Dengan terus berkembangnya usaha anyaman bambu yang ia bangun, Widodo pun kemudian memutuskan untuk mengajukan pensiun dini dari PNS dua tahun yang lalu.
“Agar saya lebih berkonsentrasi mengembangkan usaha ini. Cita-cita saya ingin terus membuat produk-produk anyaman bambu terbaik bagi semua orang agar nama Desa Gintangan dapat dikenal oleh masyarakat,” ujarnya
Untuk itu ia selalu berinovasi menciptakan kreasi desain produk baru yang bermanfaat bagi konsumen. Ia juga selalu menjaga mutu dan kwalitas produk sebagai tanggung jawab pelayanan terbaik.
Produknya yang ia branding dengan nama Widya Handicraft, adalah berbagai jenis kerajinan yang menggunakan bahan dasar utama bambu. Antara lain tudung saji, tempat koran, keranjang buah, tempat kue, tempat tisu, kap lampu, dan berbagai macam bentuk lain yang biasanya dibutuhkan oleh masyarakat. Untuk menjaga kwalitas, proses produksinya sebagian besar dikerjakan secara manual (handmade) dengan menggunakan alat-alat sederhana seperti, pisau potong, pisau irat, gergaji, dll.
“Hal inilah yang menjadikan produk anyaman bambu yang kami buat menarik bagi banyak konsumen baik lokal atau luar daerah maupun wisatawan mancanegara,” ujarnya berpromosi.
Dalam hal bahan baku, Widodo mengaku tidak mendapatkan kesulitan. Pasokan bambu dengan mudah ia dapatkan dari sekitar. Melimpahnya bahan baku menjadikannya selalu siap mencukupi permintaan pasar yang datang mendadak.
Untuk memasarkan produk, Widodo membuka showroom yang berada satu lokasi dengan tempat kegiatan produksi, sehingga pengunjung dapat melihat langsung proses produksi pembentukan kerajinan anyaman bambu. Selain itu ia bekerjasama dengan mitra-mitra bisnis yang berada di berbagai daerah untuk menjangkau konsumennya. Untuk lebih memperluas pasar ia juga memanfaatkan media online seperti media sosial, toko online, forum, dll.
Ke depan Widodo berencana untuk membangun satu lagi showroom produk-produknya di pusat kota Banyuwangi. Untuk itu ia berharap Perum Perhutani dapat terus memberikan dukungannya dengan memberikan bantuan permodalan.
“Kami sangat berterima kasih kepada Perum Perhutani, karena program PKBL-nya sangat kami rasakan manfaatnya sehingga bisa berkembang seperti ini,” ujarnya.
Cari hotel dan tiket penerbangan murah? klik di sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar